TIM PENELITI PEMBERDAYAAN EKONOMI MASYARAKAT ADAT DARi UNDHIRA HADIR DI HUT KE 12 DAD KALTENG

oleh
oleh

Palangka Raya – Hadirnya Tim peneliti pemberdayaan ekonomi dalam acara hari ulang tahun Dewan Adat Dayak (DAD) Propinsi Kalimantan Tengah, merupakan bukti adat dan kebudayaan dayak unik, sehingga orang tertarik untuk belajar, salah satunya dari Universitas Dhyana Pura, Bali.

Saat acara berlangsung ramah tamah para tamu undangan dan tokoh tokoh adat Kalteng yang hadir dalam bahasa dayak hasupa hasundau di ulang tahun DAD (dewan adat Dayak) propinsi Kalimantan tengah yang ke 12 berlangsung meriah dan hikmat sesuai susunan acara yang sudah ada.

Kegiatan acara HUT DAD dilaksanakan dirumah Adat dayak BETANG HAPAKAT jalan RTA Milono km 3,5 no 163 Palangkaraya,Jum’at 16 Agustus 2019 pukul 19 .00 wib.berjalan lancara sampai selesai.

Saat awak media melakukan wawancara dengan Ketua DAD (dewan adat Dayak) Bapak AGUSTIAR SABRAN ,” Bahwa DAD kalteng selalu memberikan kontribusi untuk mengawal daerah khususnya nasional umumnya,untuk tim internal lembaganya menyampaikan aspirasi masyarakat, contohnya melalui musik dan kebudayaan leluhur yang tidak bisa kami tinggalkan guna membangun kalteng supaya menjadi lebih berkah.”ungkapnya.

Lanjutnya “DAD sesuai perdanya 16 /2008 untuk adalah suatu bukti wadah tempat untuk menyuarakan apa yang menjadi keinginan masyarakat suku dayak yang ada di kalteng kepada pemerintah khususnya pengembangan ekonomi masyarakat adat dayak yang ada didalam kota maupun yang tinggal di pedalaman hutan kalimantan tengah.”pungkasnya.

Yang menjadi pehatian dalam acara tersebut dengan hadirnya tamu khusus para peneliti (researcher) pemberdayaan ekonomi adat, dari Universitas DHYANA PURA, BALI, Dr. I WAYAN RUSPENDI JUNAEDI (Ketua Peneliti) Dr. I WAYAN DAMAYANA (Anggota peneliti), dan Dr. DERMAWAN WARUWU (Anggota Peneliti) mereka mengungkapkan kepada awak media bahwa
“Kami ingin mempelajari dan meneliti peranan DAD didalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi masyarakat adat dayak di Kalimantan Tengah. “ini merupakan kunjungan yang ke 2 kalinya kami ke Kalteng, kami sudah mendatangi beberapa tempat yang disarankan oleh pengurus DAD yang mereka dorong baik pemerintah maupun CU untuk menopang kegiatan kemajuan masyarakat adat Dayak yang ada di Kalteng serta kami sendiri ingin melihat langsung pengaruh dan peran organisasi organisasi keadatan ini di dalam menopang kemajuan masyarakat adat dayak khususnya”.

Secara jujur dimanapun indigenous people (masyarakat adat /penduduk asli) secara pelan tapi pasti akan kelihatan nampak terpinggirkan oleh kaum urban atau pendatang itu sendiri, kami khawatir jangan sampai istilah yang kami denger, ” jual tanah untuk beli pentol , kemudian jual pentol untuk beli tanah,”ini menjadi kenyataan sehingga kedepan tentu peran DAD akan makin nyata dan menyentuh masyarakat adat Dayak khususnya di Kalimantan Tengah dalam peningkatan kesejahteraan di bidang ekonomi .

(Rayati)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *