Palangka Raya – kamis pagi warga mandawai komplek Sosial RT. 03 RW. VI. RT. 05, RW VII. RT. 01 RW. VII.. Kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya Prov Kalteng Bersama-sama dengan tim kuasanya mendatangi Kantor PUPR Yang beralamat di jalan Tjilik Riwut KM.5,5 sekitar Pukul 10:00 Wib (24/10/2019).
Kedatangan warga bersama tim kuasanya di kantor Pekerjaan Umum & Perumahan Rakyat (PUPR) Kota Palangka di sambut langsung Pak Arbet sebagai seketaris bertempat di ruang rapat dinas PUPR, setelah mendengarkan apa yang di sampaikan warga, Pak Arbet mengatakan “akan melakukan peninjauan langsung dengan turun kelapangan menindak lanjuti permasalahan yang di keluhkan warga akibat pembangunan pelebaran dan pengerukan Proyek kanal banjir. Beliau juga menambahkan di sepanjang jalur sungai yang di bangun kena jalur hijau,” ungkapnya.
Dikutip dari keterangan tim kuasa warga, mereka datang kekantor PUPR Kota Palangka Raya untuk melaporkan atas rusaknya beberapa rumah warga dan penurunan tanah di wilayahnya akibat dampak dari pembangunan Proyek kanal banjir yang ada di Mandawai komplek Sosial kelurahan Palangka, Kecamatan Jekan Raya.
Lanjutnya, “Kami berharap kepada pemerintah dinas Terkait turun ke lapangan untuk meninjau serta memberi solusi dan kejelasan kepada warga yang terdampak Pengerukan Bantaran Sungai Pengaringan yang dikerjakan Salah satu CV yang mengakibatkan kerugikan di Masyarakat di lingkungan RT. 03 RW. VI. RT. 05, RW VII. RT. 01 RW. VII. Yang mana semua Masyarakat yang tinggal di sepanjang belakang rumahnya terimbas pengerukan dan pelebaran sungai,”ucapnya.
Ketika awak media melakukan wawancara kepada Fahmi, salah Satu Warga mengatakan, “Rumahnya sudah miring sekitar kurang lebih 5 CM, sedangkan untuk dapur rumahnya juga bergeser sekitar kurang lebih 10 CM, dia mengkhwatirkan Jika ada hujan turun apa lagi disertai angin kencang rumah kami bergoyang Pak, saya dan Ibu memilih duduk diteras Rumah dan takut keluar dengan alasan jika terjadi sesuatu yang tidak kita inginkan. Beberapa malam ini rumah kami bergerak kami ketakutan untuk tidur di dalam rumah, sedangkan di rumah hanya kami berdua dengan ibu saja, saya kalau mau jalan berpergian sangat takut meninggalkan ibu sendiri di rumah lama- lama, “ujar Fahmi.
Di saat yang sama Pak Pilodi warga Mandawai komplek Sosial mengatakan, rumahnya miring sudah berlangsung beberapa minggu ini terus bergerak ke belakang, papan kayu dinding dan papan kayu lantai rumahnya terbuka, begitu juga tiang- tiang penyangga rumahnya, selain itu ada juga rumah ibu Dewi tetangganya juga ikut rusak miring akibat tanah bergerak ke belakang. Dia meminta pihak pemerintah yang terkait untuk melakukan peninjauan agar bagai mana untuk melakukan penyelesaian permasalahan akibat dampak pengerukan dan pelebaran Bantaran Sungai Pengaringan Proyek pemerintah yang di kerjakan salah satu CV dua bulan lalu, “ujarnya.
Bersambung..
(David)