Kota Langsa,aceh – Dengan hujan yang menyeluruh di Baringin Langitk gelap, hujan terus menerus menguyur tanpa henti terlihat di beberapa warga Desa Lengkong Kota Langsa kini sibuk menyelamatkan bang perabotan rumah tangganya, Ada yang mengangkut untuk di pindahkan ketempat yang lain atau ke dataran tinggi dan ada juga menaruhkan ketempat sanak keluarga serta pamili ya yang ada di desa tersebut Rabu 11/12/2019.
Untuk memasuki di bulan Desember tahun 2019 ini curah hujan biasanya mulai lebih tinggi seperti di tahun – tahun sebelumnya, masyarakat kini di beberapa Gampong di daerak kota Langsa diantaranya Lengkong, Sidodadi, Sidorejo, alu dua, Merandeh dan Gampong Jawa baru mulai cemas dan was-was akan datangnya banjir yang lebih tinggi lagi.
Pasalnya di Gampong tersebut kini lebih dekat sekali dengan daerah aliran sungai langsa, dan hampir setiap tahun rumah mereka terkenak banjir karena luapan sungai kerung Langsa tersebut.
Sedangkan kini penahan air itu seperti tanggul penahan banjir di bantaran sungai yang berada di Gampong Alue dua tak mampu membendung derasnya luapan air Sungai sehingga rusak berat alias jebol kata masyarakat setempat Rahmat, Anto dan abu pada media ini di lokasi desa tersebut.
“Di karnakan kemungkinan pembagunan itu sudah lama dibangun dan debit air cukup tinggi, makanya tanggul tak mampu menahan tekanan air sungai tersebut,” warga masyarakat Alue dua yang rumahnya dipenuhi genangan air keruh tersebut.
Persoalan banjir sudah menjadi santapan warga di sekitar sugai dan untuk mengatasi permasalahan ini Pemerintah kota Langsa telah bangun tanggul di bantaran sungai yang lebih baik lagi sehinga setiap banjir yang datang bisa tertampung dengan baik sehingga masyarakat tidak dapat kebanjiran lagi setiap tahunya ini harapan jami sebagai masyarakat setempat terhadap pemerintah kota langsa ini.
Namun karena sudah terlalu lama maka tanggul tersebut mulai mengalami kerusakan. Tanggul dibangun hanya tumpukan tanah dan bebatuan makanya mudah terkikis oleh derasnya tekanan air yang datang katanya tambahnya lagi.
“Sedangkan untuk Tahun ini curah hujan cukup tinggi, tidak seperti tahun yang lalu,” jelas Untung (47) warga Lengkong. Pasca banjir kemarin dianya sibuk dengan aktifitas membersihkan rumah meski air tak kunjung surut apa lagi pagi ini menjelang siang ini masih di tambah hujan kemungkinan .
Tingginya curah hujan dan debit air sungai sehingga membuat dua unit rumah warga di Gampong Jawa baru di dekat bantaran sungai hanyut terbawa oleh derasnya debit air yang datang katanya.
Sebelumnya Pemerintah Kota Langsa juga telah mengingatkan kepada warga masyarakat agar jangan membangun rumah di pinggir sungai tersebut karna sungai tersebut setiap tahunya selalu kebanjiran kata .
Amri salah satu warga yang membangun rumah di bantaran sungai ini, ia membangun rumah tersebut karena tidak memiliki tempat atau tanah yang lain kalau memang ada tanah kami juga tidak mungkin membangun rumah disini ,karna tanah yang ada dibantaran sungai tersebut karena tidak ada pemiliknya makanya kami bangun dari pada kami tidak memiliki tempat tinggal katanya.
”Hadi Mau bagaimana lagi pak, kami tak memiliki tempat yang lain untuk membangun rumah, sedang disini tanah tak bertuan,” keluh Amri (45) yang rumahnya hanyut di bawa oleh air tersebut.
Selain itu Amri dan warga lainnya mengharapkan kepada pemerintah kota Langsa untuk menangani masalah banjir yang tiap tahunnya selalu menghantui mereka Bukan hanya penangananya yang dilakukan oleh dinas BPBD saja, namun juga membangun fasilitas yg memadai untuk mencegah dan hal lainnya yang diperlukan agar banjir tak menyambangi daerah Gampong di daerah bantaran sungai kami ini tandasnya.
(zal).