Palangka Raya – Siswa dan siswi Sekolah Dasar Negri SEI Baru Tewu-2, Desa Sei Baru Tewu, Kecamatan Maliku, Kabupaten Pulang Pisau, harus berbagi ruangan kelas untuk melakukan kegiatan belajar.
Menurut Wikipedia, sekolah merupakan lembaga atau bangunan sebagai tempat belajar dan mengajar, serta tempat untuk menerima dan memberikan pelajaran.
Menurut KKBI dalam Poerwadarminta : 1999), sekolah adalah bangunan atau lembaga untuk belajar dan mengajar serta tempat menerima dan memberi pelajaran menurut tingkatannya, ada sekolah dasar, sekolah lanjutan, dan sekolah tinggi.
UU RI Nomor 2 Tahun 1989 tentang Pendidikan Nasional pasal 1 : “Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara”.
Pendidikan sebagai usaha sadar yang selalu bertolak dari sejumlah landasan serta pengindahan sejumlah asas-asas tertentu. Landasan dan asas tersebut sangat penting, karena pendidikan merupakan pilar utama terhadap perkembangan manusia dan masyarakat bangsa tertentu. Secara umum, pendidikan merupakan segala pengalaman belajar yang berlangsung dalam segala lingkungan dan sepanjang hidup.
Sekolah Dasar Negri SEI Baru Tewu-2 salah satu sekolah yang perlu perhatian pemerintah khususnya Pemda dan dinas pendidikan yang mana sekolah mereka kekurangan ruang kelas. Bahkan kondisi gedung sekolah perlu perbaiakan yang mana gedung bangunan sekolah mereka udah tua, seperti lantai papan udah jabuk berlubang, tembok sekolah keropos.
Dalam Kegiatan belajar mengajar (KBM) SD Negri SEI Baru Tewu-2 untuk satu (1) ruang sekolah di bagi 2 (dua) kelas seperti kelas I, II untuk kelas III, IV dan kelas V, VI yang mana satu ruang gabung 2 (dua) kelas.
Yusman guru kelas yang mana udah mengajar selama 5 tahun mengajar dari tahun 2015 mengatakan, selama ini belum ada dari pemerintah terkait untuk melakukan perbaikan sekolah mereka, selama ini perbaikan hannya dari swadaya masyarakat menyumbang beberapa bahan bangunan untuk perbaiakan sekolah kami, seperti papan lantai yang patah, kayu balokan, ”ungkapnya.
Sahrudin warga Desa Sei Baru Tewu mengatakan, Saya sangat mengapresiasi atas semangatnya para guru dan siswa dalam kegiatan belajar mengajar walaupun banyak halangan yang menganggu seperti jarak dan keadaan gedungnya. Banyak sekali keluhan dari siswa, guru, dan orang tua siswa tentang keberadaan sekolah yang tidak layak. Padahal sudah banyak dari kepala sekolah, guru bahkan orang tua siswa yang melapor keadaan sekolah mereka yang tidak layak kepada pemerintah namun respon dari pemerintah sangat lambat bahkan nihil,”pungkasnya.
Total murid di SDN SD Negri SEI Baru Tewu-2 saat ini berjumlah 30 orang murid.
(Dafit)